Teknik Menyusun Ransum Pakan Berbasis Nutrisi Sesuai Kebutuhan Ternak

Menyusun ransum berbasis nutrisi adalah kunci peternakan modern dan efisien. Dengan menyesuaikan kebutuhan ternak dan memahami nilai gizi pakan, peternak bisa menghasilkan pertumbuhan yang optimal, efisiensi biaya, dan ternak yang sehat.

Teknik Menyusun Ransum Pakan Berbasis Nutrisi Sesuai Kebutuhan Ternak

Teknik Menyusun Ransum Pakan Berbasis Nutrisi Sesuai Kebutuhan Ternak


Ternak gemuk belum tentu sehat. Ternak aktif belum tentu cukup gizi. Lalu, bagaimana kita tahu pakan yang diberikan sudah sesuai atau belum? Jawabannya ada pada ransum berbasis nutrisi.

Menyusun ransum bukan sekadar mencampur rumput, dedak, dan ampas tahu. Tapi soal mencocokkan kebutuhan nutrisi ternak seperti protein, energi, mineral, dan vitamin dengan bahan pakan yang tersedia, agar pertumbuhan optimal dan efisien biaya. Yuk, belajar teknik menyusun ransum yang benar, biar ternak tumbuh maksimal, kantong tetap aman!

Langkah-Langkah Menyusun Ransum Pakan Berbasis Nutrisi

1. Kenali Kebutuhan Nutrisi Ternak
Setiap ternak punya kebutuhan yang berbeda tergantung pada :

  • Jenis ternak (sapi, kambing, ayam, dll)

  • Umur (anak, muda, dewasa)

  • Tujuan pemeliharaan (pedaging, petelur, perah)

  • Kondisi fisiologis (bunyi, menyusui, sakit, dll)
Misalnya, sapi pedaging butuh lebih banyak energi, sementara sapi perah butuh protein tinggi untuk produksi susu.


2. Pahami Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Setiap bahan pakan punya nilai gizi yang berbeda. Contoh :

  • Rumput segar : tinggi serat, tapi rendah energi

  • Dedak padi : sumber energi dan sedikit protein

  • Ampas tahu : tinggi protein, cepat rusak

  • Molase : tinggi energi, memperbaiki palatabilitas (kenaikan selera makan)
Gunakan tabel kandungan nutrisi dari sumber terpercaya atau uji laboratorium jika memungkinkan.


3. Gunakan Prinsip Formulasi Ransum
Formulasi ransum berarti mencampur beberapa bahan pakan agar kebutuhan nutrisi per hari terpenuhi. Prinsip dasarnya :

  • Pastikan kebutuhan energi dan protein tercapai

  • Tambahkan mineral dan vitamin jika perlu

  • Jaga keseimbangan antara bahan kasar dan konsentrat
Contoh pendekatan sederhana :
Jika kambing butuh 14% protein, maka ransum bisa terdiri dari 60% rumput, 25% dedak, dan 15% ampas tahu. Tapi ini perlu disesuaikan kembali lewat perhitungan.


4. Gunakan Software atau Metode Manual
Kamu bisa menggunakan :

  • Metode Pearson Square untuk hitung dua bahan

  • Excel atau aplikasi ransum sederhana

  • Software profesional seperti NRC, Feedsoft, atau formulasi lokal berbasis kebutuhan tropis
Tujuannya tetap sama: memastikan rasio nutrisi ideal tercapai tanpa boros bahan.


5. Uji Coba dan Evaluasi
Ransum yang sudah disusun harus diuji di lapangan:

  • Apakah ternak doyan makan?

  • Apakah bobot naik sesuai target?

  • Ada efek samping? (kembung, diare, lemas?)
Jika perlu, lakukan evaluasi dan perbaikan komposisi. Ransum bukan rumus mati, tapi proses berkelanjutan.


Kesimpulan

Menyusun ransum berbasis nutrisi adalah kunci peternakan modern dan efisien. Dengan menyesuaikan kebutuhan ternak dan memahami nilai gizi pakan, peternak bisa menghasilkan pertumbuhan yang optimal, efisiensi biaya, dan ternak yang sehat.

Jadi bolo ternak, jangan asal campur pakan ya. Belajar menyusun ransum dengan benar itu investasi bukan hanya untuk hewan, tapi juga untuk keberhasilan usaha peternakanmu!

Tags:

Share this article: